Seperti biasa, saya berdiri di depan cermin ketika bangun tidur untuk menyisir rambut yang ikatannya saya lepas saat akan tidur tadi malam. Saya mengambil sisir dan mulai menyisir helai demi helai rambut saya. Perhatian saya saat itu masih pada rambut yang saya sisir. Belum memperhatikan cermin yang ada di depan saya. Setelah rambut saya yang kusut mulai rapi saya baru melihat cermin untuk memastikan rambut saya sudah benar-benar rapi.
Ya Allah, saya terkejut melihat wajah saya tampak memerah. Saya mendekatkan wajah saya ke cermin sembari meneliti apa yang terjadi pada wajah saya. Di beberapa bagian seperti melepuh dan merah. Saya bergegas turun dari kamar yang memang letaknya di lantai 2 rumah untuk menemui mama. Meminta beliau melihat apa yang terjadi pada wajah saya.
Mama menyarankan saya untuk memeriksakan kulit wajah saya ke dokter yang kebetulan adalah tetangga yang rumahnya tepat berada di samping rumah saya. Saya segera menuju ke rumah dokter yang saya panggil "om" itu. Kata istrinya yang kebetulan juga seorang perawat, kulit saya sensitif. Saya harus berhati-hati karena kemungkinan yang menyebabkan kulit saya melepuh adalah panas matahari yang terik dan debu.Maklum, tempat saya di Sungai Rengas memang belum mendapat bagian untuk ditetesi air hujan semenjak 2 bulan yang lalu. Belum lagi sumber air bersih dari sungai kapuas sudah bercampur dengan air laut karena debitnya yang semakin berkurang. Jadi mungkin juga penyebab alergi pada wajah saya adalah air asin yang terpaksa saya gunakan untuk mandi karena memang tak ada sumber air lain.
Semoga kulit wajah saya yang katanya sensitif ini akan segera sembuh setelah diberi obat oles dari dokter.
0 komentar:
Posting Komentar